
Mengenal Tanaman “Handeuleum”, Si Ungu Berkhasiat Herbal
Tanaman handeuleum (Graptophyllum pictum), yang dikenal juga sebagai 'Daun Ungu' atau 'tulak', merupakan tanaman yang sering dijadikan hiasan atau pagar di berbagai daerah di Indonesia. Tanaman ini memiliki kemampuan tumbuh di berbagai kondisi lingkungan, baik di daerah beriklim kering maupun lembab, serta dapat ditemukan pada ketinggian hingga 1200 meter di atas permukaan laut. Keunikan tanaman handeuleum terletak pada daunnya yang berwarna ungu dengan bentuk bulat telur, ujung runcing, serta helai daun yang tipis. Tumbuhan perdu ini memiliki batang tegak yang berkayu dengan ruas yang jelas dan permukaan licin berwarna ungu kehijauan.
Daun handeuleum bersifat tunggal dengan tangkai pendek dan bentuk yang bulat. Tulang daunnya menyirip dengan permukaan atas yang mengkilap dan tepi yang rata. Selain itu, bunga tanaman ini berbentuk majemuk dan muncul di ujung batang dalam rangkaian tandan berwarna keunguan dengan panjang antara 3 hingga 12 cm. Buah handeuleum berbentuk kotak lonjong dengan warna ungu kecokelatan, sementara bijinya berbentuk bulat, berwarna putih, dan berkulit tebal. Akarnya merupakan akar tunggal berwarna coklat muda yang mendukung pertumbuhan tanaman ini.
Selain nilai estetikanya sebagai tanaman hias, handeuleum juga memiliki manfaat dalam pengobatan tradisional. Daun ungu telah lama digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan berkat kandungan senyawa aktifnya, seperti flavonoid, alkaloid, tanin, steroid, dan saponin. Senyawa-senyawa ini memberikan manfaat kesehatan melalui sifat antioksidan, antiinflamasi, dan analgesik yang dimilikinya. Secara tradisional, daun handeuleum sering dikonsumsi dalam bentuk air rebusan, baik dari daun segar maupun kering. Air rebusan ini dipercaya dapat membantu meredakan wasir, sembelit, serta nyeri. Selain itu, tanaman ini juga berpotensi dalam menurunkan kadar gula darah serta melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Dengan kombinasi manfaat estetika dan kesehatan, handeuleum menjadi salah satu tanaman bernilai tinggi dalam kehidupan sehari-hari.
Budidaya handeuleum cukup mudah dilakukan karena tanaman ini tidak memerlukan perawatan yang rumit. Tanaman ini dapat diperbanyak melalui stek batang yang ditanam di tanah yang gembur dan memiliki drainase baik. Media tanam yang ideal untuk handeuleum adalah campuran tanah, kompos, dan pasir agar akar dapat tumbuh dengan baik. Penyiraman dilakukan secara teratur, terutama pada musim kemarau, namun tidak boleh berlebihan agar tidak menyebabkan akar membusuk. Pemberian pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang juga dapat membantu pertumbuhan tanaman agar lebih subur.
Tanaman handeuleum sebaiknya ditanam di tempat yang mendapatkan sinar matahari cukup tetapi tidak terkena paparan langsung yang terlalu terik, karena dapat menyebabkan daun menjadi layu. Pemangkasan secara berkala diperlukan untuk menjaga bentuk tanaman dan merangsang pertumbuhan tunas baru. Dengan perawatan yang tepat, tanaman handeuleum dapat tumbuh dengan baik dan memberikan manfaat baik secara estetika maupun kesehatan.
Bagi masyarakat yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang tanaman obat, khususnya handeuleum, dapat datang langsung ke IP2SIP Laing Solok BRMP TROA. Di tempat ini, berbagai informasi dan praktik budidaya tanaman obat tersedia bagi siapa saja yang ingin mendalami manfaat dan cara pemanfaatannya secara lebih mendetail.